Wednesday, March 14, 2012

The Moon That Embrace The Sun : Episode 2

note : Dilarang mengcopy paste translate yang sudah dibuat, tetapi diizinkan untuk mengcopy link nya, untuk menghargai para penulis yang sudah bekerja keras dan memberikan semangat untuk melanjutkan cerita2 yang lain lagi..



 

Pangeran Hwon mengambil payung yang terbang ke arahnya, penasaran, apakah itu sebuah pertanda bahwa dia akan melihat yeon-woo lagi, tapi kemudian dia panik, dan menyebutnya kalau itu adalah godaan setan. Sementara itu, yeon-woo duduk di halamannya merenungkan teka-teki dari pangeran, kemudian dia mendengar suara siulan.

DIa pergi keluar tembok dan menemukan sebuah batu dan sebuah pesan, dari yang-myung, berkata bahwa yeon-woo seharusnya berhenti terlalu khawatir, dan mengungkapkan masalahnya kepada batu itu, special dibuat untuk mendengarkan semua masalah yeon-woo.. so sweeeet... mauuuuu. :D

Yang-myung berkata dalam pesannya kalau itu adalah hadiah dari perjalanannya dia, meskipun itu tidak ditandatangani, yeon-woo tau siapa yang telah membuatnya.Yeon-woo mendesah, dan berkata yang-myung melakukannya lagi, meskipun yeon-woo telah menyuruhnya untuk berhenti. :D

 

Disisi lain halaman itu, kakaknya, yeom, sedang melatih kemampuan seni pedangnya dengan sahabantnya Woon (Yeom warna merah jambu, dan woon warna biru). Seol menonton mereka didalam bayangan, yang sangat tertatik dalam :seni beladiri dan yeom. :D

Woon memanggiil temannya "tuan muda" meskipun yeom tidak ingin dipanggil seperti itu oleh temannya. Yeom berkata bahwa dia merindukan Yang-Myung malam ini, merasahan bahwa ketidakhadiran temannya itu terasa hampa.


Kemudian Yang-myung tiba-tiba datang di belakang mereka dengan senyum puas nya yang konyol. Dia memeluk yeom dan berusaha memeluk woon, yang berusaha menghindari pelukannya. namun pada akhirnya keduanya dipeluk oleh yang-myung, yang, bagaimanapun juga lahir dari keluarga kerajaan.

yeom dan woo heran kenapa yang-myung kembali ke ibukota begitu lambat, dan dia berkata karena  dia sebelumnya menemui seseorang dulu yang sangat penting untuknya. yeom penasaran kalau yang-myung sudah menemukan gadis lain untuk dikagumi, dan kemudian menghembuskan nafas kesal, menyadari yang-myung kembali memanjat dinding adiknya yeon-woo.  ahahahhahahha it's really funny :D

 

Yeom meiliki sejuta alasan kenapa itu tidak baik dilakukan, dimana dia dengan jelas memberikan sejuta alasan sebelumnya. tetapi yang-myung mengabaikannya dan mengganti subjek pembicaraannya  dengan memberikannya hadiah - batu yang lain :D

yang-myung memberitahukan mereka itu adalah jimat yang bagus dan mereka seharusnya membawanya kemanapun mereka pergi, dan dengan jawaban langsung dan lucu woon menjawab, "itu mungkin terlalu besar untuk dibawa kemana-mana".  hahahhahaa kemudian yang-myung menukarnya dengan batu yang lebih kecil untuk lebih mudahnya. hahhahah dia bawa-bawa batu banyak sebagai oleh-oleh :D

Yang-myung penasaran jika sekarang (bahwa woon dan yeom telah lulus ujian negara) mereka akan menjadi orang-orangnya putra mahkota. :( woon dan yeom melihat kearah yang-myung dengan perasaan tidak nyaman, mereka memahami maksd dari artinya. Tapi kemudian yang-myung dengan cepat menutup kesedihannya dan tersenyum senang. uuugh poor yang-myung :'(

 

Raja menerima daftar dari kandidat yang akan bertanggung jawab dalam pendidikan putra mahkota, dan hwon berkata bahwa dia tidak peduli siapapun yang akan mengajarnya karena mereka semua sama - orang-orang yang ditempatkan oleh menteri yoon untuk mempertajamkan pendidikannya sesuai keinginannya. Dia berkata kepada dirinya sendiri kalau dia akan membuat guru barunya seperti hidup di neraka.  hahahahhaha cckckkckk

Rupanya kelakuan pangeran ini sudah terkenal, dan kepala pelayan melihat pangeran pergi untuk mendapatkan pelajarannya, membuat taruhan berapa lama guru baru ini akan beratahan sebelum akhirnya keluar.


Yeom masuk ke ruangan, yang penampilannya membuat para gadis jatuh pingsan. dia membungkuk memberikan hormat ke pangeran hwon dan memperkenalkan dirinya sebagai guru barunya, bahkan dimata hwon, yeom terlihat bersinar dengan cerahnya. Diwaktu yang sama, yeon-woo mengetahui dari ibunya kalau yeom akan menjadi guru barunya dan tersenyum mendengarnya.

pangeran hwon terngaga melihat yeom, dia mengetahui kalau yeom belum genap 17 tahun, dan mencurigai kalau yeom memiliki kekuatan besar di belakangnya, untuk seseorang yang begitu muda. Pada dasarnya, hwon berpendapat kalau yeom adalah salah satu boneka menteri yoon,  sementara yeom bingung dengan tuduhan itu. :D

Sementara itu, ibu suri memarahi menteri yoon karena membiarkan Heo Yeom menyelinap dan masuk ke dalam jajaran kandidat, sementara yeom bukan salah satu dari orangnya. menteri yoon meyakinkan ibu suri kalau yeom hanyalah anak kecil dan tidak memiliki kekuatan di dalam istana.


pangeran hwon berpikir dalam ruangannya, dan pelayannya buru-buru masuk dan memberikan latar belakang dari yeom. cepatnya.. kya mbah google aja d tuh pelayan xixxixii.

Pelayannya memebritahukan kepada pangeran kalau yeom adalah murid yang terkenal bahkan di hari sungkyunkwan. kilas balik, yeom berjalan dei kelilingi oleh cahaya dibelakangnya, siswa lain bahkan memberinya kursi mereka, para wanita jatuh pingsan bila melihat yeom. bahkan bila seseorang menantangnya bertanding, tiba-tiba menyerah dan memintanya untuk menjadi temannya. hahahahhaha

Mendengar penjelasan dari pelayannya membuat pangeran hwon menjadi marah, karena pelayannya memneritahukan betapa sempurnanya yeom. hwon berdiri dan menghadap ke diniding. :D

 

malamnya, yeom-woo menemui kakaknya untuk mendapatkan pelajaran malam (hemmm pantesan yeon-woo pintar, karena dia sering belajar mlam dengan kakaknya). dan melihat garis khawatir di wajah kakaknya. yeon-woo menawarkan bantuannya dan beratanya apa kakaknya mendapat masalah dengan pangeran?. yeom berkata kalau pangeran telah salah paham dengan dirinya, tapi dia tidak tau bagaimana caranya agar pangeran tidak salah paham dengannya.

Yeon-woo menunduk, berfikir kalau itu adalah karena dirinya (yeon-woo menyangka karena dirinya, pangeran jadi salah paham dengan kakaknya). Yeom bertanya apa yeon-woo tahu caranya agar hati pangeran terbuka?.

 

Keesokan harinya, pangeran hwon cemberut, dan yeom menunggu dengan sabar, dan akhirnya bangun dan berkata kalau pelajaran hari ini telah berakhir. Pangeran Hwon berkata kalau yeom tidak bertanggung jawab dan berkata kalau pelajaran hari ini telah berakhir, sementara yeom berkata bahwa hwon belum siap untuk belajar. Hwon membela diri dan mengatakan kalau yeom belum siap untuk mengajar.

Maka yeom menawarkan kesepakatan pada hwon - jika ia memberika teka-teki dan hwon dapat menjawabnya, yeom akan berhenti seperti yang hwon inginkan. Tapi jika hwon tidak dapat memecahkan teka-tekinya maka hwon harus menerima ajarannya dengan hati terbuka, siap untuk menerima pelajaran.
Pertanyaannya : Apa yang dapat membuat duania bercahaya dalam suatu waktu , dan gelap di lain waktu?
Pangeran berkata bahwa teka-teki itu terlalu mudah dan di pertemuan selanjutnya akan menjadi perpisahan selamanya.


tapi ternyata hwon hanya menggertak, karena dia memerintahakan kepada para pelayannya untuk membawa buku-buku dari kamarnya sehingga dia dapat mencari jawabannya. Adik kecilnya, putri min-hwa datang menghampiri untuk melihat kekacauan apa yang sedang terjadi, dan memberikan tebakannya : kelopak mata! dia mendemonstrasikan, dan kemudian hwon mengusirnya karena telah mengganggunya. hahahhahhah :D

Keesokan harinya, dia memberikan jawabannya : politik dalam kerajaan - keputusannya diambil oleh orang yang memerintah yang dapat membawa dunia ke dalam kegelapan atau dalam cahaya. Raja dan menteri melewati tempat belajar hwon tepat kketika mendengar jawaban dari hwon.
Yeom berkata kalau jawabannya salah. "jawabannya yaitu.. kelopak mata." hahahhaha jawabann adiknya yang benar :D Pangeran hwon kesal, bertanya bagaiman mungkin jawaban yang benar begitu konyol dan kekanak-kanakannya. tapi yeom menjawab dengan tegas : "Jika yang mulia tidak menyukai sebuah jawaban, apa yang membuatnya salah?" hayo hayo hayo.. mudeng ga? :D


Diluar, menteri heo (ayah yeom) membungkuk kepada raja dan meminta maaf atas kelakuan anaknya, tapi raja hanya tersenyum, menempatkan yeom atas keinginanya, dan merasa senang atas alur pertanyaannya. :D

kembali ke dalam, yeom menjelaskan bahwa melihat seluruh dunia lewat mata seorang anak memiliki arti itu bisa benjadi gelap atau terang, ibaratnya, bahwa semua didunia ini sama kesempatannya untuk menjadi salah atau benar.

itu caranya yeom mengilustrasikan sudut pandang seorang anak, tanpa prasangka dan arogansi -dua hal yang merupakan sebuah perangkap dalam pembelajaran- itu adalah yang dia perlukan untuk beradaptasi, karena prasangka dan arogasi dapat membuat mata pangeran berkabut dlam kegelapan. keren keren.. :D


yeom beratanya kepada hwon to-d-point, bagaimana seorang pemimpin berharap untuk meimpin sebuah negara dengan mata yang tidak dapat melihat dalam gelap, dan menyarankan kepada hwon hal penting pertama yang harus dilakukan adalah menyesuaikan sikapnya dalam pelajaran.
Hwon kesal dan berdiri, memanggi lpelayannya. Tapi tidak seperti yang kita pikirkan bahwa dia akan mengusir yeom, hwon menyuruh pelayannya untuk menyiapkan meja, jadi dia dapat duduk dengan guru barunya dan berdiskusi. hahahhaha akhirnya.. tunduk juga hwon :D


Yeom terlihat kaget dan bergegas untuk menerima perintah hwon, dan diluar raja tersenyum, "akhirnya untuk pertama kalinya dia bertemu dengan guru yang sebenarnya." menteri yoon yang mendengar itu tidak terlalu senang.
Putri min-hwa mendengar tentang pelajaran kakaknya, dan tertawa dengan senangnya akhirnya kakanya dapat tunduk juga dalam pelajarannya, dan berlari keluar untuk melihat wajah orang yang telah membuat kakanya tunduk :D min-hwa melihat sekilas wajha yeom ketika sedang berjalan keluar, dan dia begitu terkesan sehingga menyembnyikan wajahnya.

 

Ketika sedang menyantap teh dan permen, hwon bertanya kepada yeom kalau dia telah bersiap untuk menyerah dalam posisi mengajar jika dia dapat memecahkan teka-teki tiu, dan penasaran bagaimana yeom dapat mendapatkan ide dalam membuat teka-teki itu?
Yeom mengaku kalau itu adalah ide dari adiknya, bahwa adiknya mengatakan kalau dia mungkin dapat mengajar pangeran untuk mendapatkan nilai tinggi diluar bidangnya, atau dia dapat mengambil resiko untuk merubah perilaku dan mengarahkannya dari awal ke jalan yang benar. yeon-woo memberitahu yeom kalau pangeran adalah orang yang sangat cerdas dengan ide yang pasti, dan ketulusan hati yeom akan menyentuh hati pangeran.

Kata-kata itu membuat pangeran penasaran, dan menanyakan umur yeon-woo(13, sama dengan hwon :p), dan kemudian hwon merebut permen dari tangan yeom, dia berkata bahwa orang yang pantas mendapatkan permen itu adalah adiknya, dan menyuruh pelayannya untuk membungkus beberapa permen untuk dibawa pulang yeom, tapi dengan diam-diam :D


Sesudahnya hwon bertanya ke pelayannya bagaimana seorang gadis berusian 13 tahun bisa menjadi begitu cerdas dan bijaksana, dan kemudian dia mengetahui kalau yeom juga baru menghadiri ujian negara beberapa hari yang lalu. Tiba-tiba dia menyadari dikepalanya, pertemuan dengan yeon-woo hari itu, yeon-woo berkata bahwa pada hari itu dia diistana karena kakaknya. senyum hwon semakin mengembang dan mengembang. hahahha akhirnya tahu juga kallau yeom n yeon-woo kakak adik :D

Sesamapainya dirumah, yeom memberikan hadiah dari pangeran kepada adiknya, menggunakan istilah ketika memmberikannya kepada guru. yeon-woo berkata kalau itu adalah kakaknya, bukan dia, tapi yeom mengaku kalau dia memberitahukan kepada pangeran tentang yeon-woo karena telah menjadi motivasinya.

Yeon-woo tersipu dan tergagap saat berpikir mungkin pangeran tahu kalau itu adalah dia, dan kemudian mengambil gula-gula dan keluar. Ketika dia melihat bulan, bunga sakura jatuh dan mengingatkan dia akan pertemuan pertama mereka.


Yeon-woo berkhayal hwon berdiri disebelahnya, dan bertanya apa dia benar-benar putra mahkota?. Hwon menjawab apa yang yeon-woo pikirkan, dan yeon-woo berharap dia bukan putra mahkota.. hemm jadi inget secret garden deh :D
Tapi kemudian bayangan hwon bilang ke yoen-woo untuk tersenyum dan memakan permennya. Hwon bertanya tentanng teka-tekinya terselesaikan atau tidak, dan yeon-woo bertanya kepada hwon untuk memberitahunya apa arti dari teka-teki itu, dan kemudian khayalannya menghilang.

Menteri yoon dan sekutunya takut kekuatan menteri heo meningkat, mengingat kejadian terakhir yang membuat yeom masuk ke dalam istana merupakan sebuah tanda bahwa dia mendapat dukungan dari raja. Tapi menteri Yoon tidak merasa khawatir dan berkata bahwa mereka tidak perlu terburu-buru.

 

Menteri Yoon pulang dalam keadaan mabuk dan bertemu dengan aaknya, Yoon bo-kyung, bertanya apa dia ingin pergi mengunjugi istana?. menteri yoon bilang kalau ba-kyung dapat tinggal diistana jika dia mau, sudah pasti kekuatannya akan bertambah besar jika dia adalah ayah dari ratu. ckckckkc jual anak nieh??

Keesoka paginya, yeon-woo pergi membeli sebuah kertas berwarna sengan seol yang sangat tertarik ketika diajak, siapa yang menyangka apa yang dia akan lakukan dengan kertas yang begitu mahal. Yeon-woo berkata itu untuk permintaan maaf, atau untuk mengekspresikan sesuatu kesalahan.

Seol terkejut - kenapa yeon-woo harus membuang begitu banyak tenaga untuk sebuah permintaan maaf? yeon-woo berkata karena itu tidak semudah ketika melakukannya, dan ini untuk seseorang yang penting. Seol mencemooh, "apa?, itu untuk ratu sendiri? kau tidak terlalu jau". Yeon-woo berkata kalau itu sebenarnya karena kakanya, karena kakanya menderita oleh asosiasi.


Seol mendengar suara dari pandai besi dan bergesa lari untuk melihat, ketika berlari tidak sengaja menabrak bo-kyung sehingga membuat keduanya terjatuh, tapi biarpun pelayannya ribut, bo-kyung membiarkan seol pergi dengan permintaan maaf.

Seol melihat si pandai besi denga mata terbelalak heran, beratanya apa mereka tidak membuat pedang hari ini? tiba-tiba, pelayan bo-kyung menyadari kalau kantong uangnya menghilang, dana dia membuat kesimpulan kalau seol telah mencurinya. pelayan tersebut lari mengejar seol tanpa menyadari kantongnya terjatuh, bo-kyung menemukannya dan tersenyum licik.

Pelayan itu menampar wajah seol, menuduhnya sebagai encuri dihadapan orang-orang, dan kemudian bo-kyung tiba, seol berlutut didepan bo-kyung, bersumpah kalau dia bukan pencuri. dengan wajahnya yang menyeringai, Bo-kyung meminta seol membuktikanya.

 

Kembali kedalam toko perkamen, yang-myung tiba-tiba muncul dibelakang yeom, menggodanya tentang perkamen mana yang cocok untuk raja. Yeon-woo mengelak kalau itu bukan untuk raja, dan dia menggodanya lagi, jika itu untuk pangera, maka dia akan membantu, karena dia kakanya pangeran. yeon-woo kemudian keluar karena kesal telah diganggu.

Ketika yeon-woo melangkah keluar toko, hujan mulai turun, yang-myung muncul lagi, kali ini mengangkat tangannya untuk melindungi kepala yeom dari hujan. yeon-woo melihat ke arah yang-myung, terkejut dengan kedekatannya, yang-myung tersenyum dan mendesak yeom untuk terus berjalan.  sooo sweeet...

yang-myung membawanya ke rumah hijau dan yeon-woo terkagum ketika melihat tempat yang hanya dia baca didalam bukunya. yeon-woo bertanya apa ini miliknya, yang-myung berbohong kalau itu adalah milik temannya, seseorang yang baik tapi tidak memiliki masa depan, jadi dia menyumbangkan uangnya untuk rumah hijau ini. yeon-woo melihat yang-myung dengan perasaan simpati, teringat perkataan hwon tentang kakanya yang menjalani hidup dengan cara itu karena dia.

 

Yang-myung memperlihatkan bunga kesayangan raja, dan bilangpada yeon-woo untuk memberikannya selain suratnya, dan yeon-woo bertanya orang seperti apakah raja itu?
yang-mnyung menjawab dengan tersenyum, bahwa raja adalah orang yang dapat dipercaya, bertanggung jawab dan selalu ingat pada rakyatnya - flashback, yang-myung mengingat bagaimna raja memperlakukannya dengan kasar sedangkan meperlakukan hwon dengan lembut - yeon-woo bertanya jika dia tidak kembali ke istana, orang mungkin menunggunya, berpikir kalau hwon sangat ingin bertemu dengan kakaknya sampai dia nekat memanjat dining istana. yang-mnyung beratanya siapa? dan yeon-woo menjawab "the prince.." tapi tiba-tiba bilang, tidak tahu, mungkin raja, pangeran, ratu, seseorang.

yang-myung berkata kalau mereka adalah orang sibuk, mereka tidak akan merindukannya. yeon-woo membentaknya dan berkata "Dia merindukanmu!" yang-myung hanya tersenyum dan berkata bahwa seharusnya yeon-woo mengerti kenapa dia memanjat dinding untuk menemuinya. :D


yeon-woo berkata kalau mmereka sama sekali berbeda, jadi yang-mnyung dengan seriun mendekati yeon-woo, sampai yeon-woo tidak tahan dan terlihat canggung. :D yeon-woo tergagap dan bilang kalau mereka sangat berbeda dan bagaimanapun juga yang-myung harus pergi ke istana, yang-myung tertawa mendengarnya. :D

yang-myung berpesan dengan senangnya kalau sudah sangat lama sejak yeon-woo melihatnya secara langsung ke matanya dan berbicara seperti ini. yang-myung kemudian menjentikkan jarinya ke dahi yeon-woo dan menambhakan kalau dia seharusnya ingat akan lilin lebah.

Sementara itu, Seol mendapatkan pukulan hingga babak belur dari pelayan bo-kyung, sementara bo-kyung melihatnya dengan pandangan puas. Dia bergumam, bilang kalau seharusnya seol berlari dengan mata terbuka, bo-kyung merasa dirinya benar telah menyuruh pembantunya memukuli seol karena seol telah mengotori gaunnya. grrrrr
Seol menolak memberitahu siapa majikannya, sehingga dia semakin mendapatkan pukulan tanpa ada rasa kasihan.

 

Yeon-woo dan yang-myung menuju pnadai besi untuk mencari seol, kemudian mereka mengetahu apa yang terjadi pada seol, dan berkata kalau mungkin terjadi salah paham, tapi untuk meukulinya samapi seperti ini...

Bo-kyung menghampiri pelayannya dan berpura-pura marah pada pelayannya karena telah memukuli seol, dan salah satu pelayannya bergumam, "tapi kau yang menyuruh kami untuk memukulinya.. " hahhahaha. 
Bo-kyung comes down, pretending to be angry at her own servants for beating Seol, and one of the guys mumbles, “but you told us to beat her…” hahaha. Pelayannya bergegas menutupi kesalahan majikannya dan bilang kau itu semua adalah salahnya dan meminta maaf.

 

Yeon-woo menawarkan diri untuk membayar uang yang telah dicuri, tapi bo-kyung berkata kalau dia telah memukuli pelayannya, jadi mereka impas. bo-kyung meminta maaf karena pelayannya salah menangani situasinya, dan mengeluh kalau susah membuat pelayanmu untuk bersikap sepantasnya. Dia bilang ke yeon-woo, sebelum menjadi pencuri yang besar, sebaiknya dia menjualnya..  waaa petak petak petak grr di cwe yah

Yeon-woo membalas kalau seol bukan pelayannya, tapi teman dan juga bagian dari keluarganya. dia mungkin tidak tahu berapa banyak bo-kyung kehilangan uangnya hari ini, tapi apa itu sebanding dengan penderitaan seol? bo-kyung mengaga mendengar penuturan yeon-woo. :D
Yeon-woo membawa seol pergi, meninggalkan bo-kyung dengan persaan marah.

Yeom kembali ke istana dengan membawa hadiah untuk hwon, dari adiknya. Hwon membukanya dengan semangat membukanya, tappi ternyata sebuah kotak berisi tanah dan sesuatu yang yeon-woo tanam. hwon bertanya tanaman apa itu, ssangat penasaran, dan yeom berkata hwon harus menunggunya tumbuh agar tahu tanaman apa itu.

 

Yeom berusaha memulai pelajarannya, tapi hwon tanpa hentinya bertanya tentang adiknya - apa kesukaannya? ada yeom sering berdiskusi dengannya tentang masalahnya? terkejut, yeom hanya bilang kalau yeom dan adiknya hanya membaca bersama setiap malam, dan hwon lemas mendengar itu. xixxiixiix :D

Yeom dengan bangganya berkata kalau adiknya sepintar para pelajar di sungkyunkwan. hwon terlihat seperti terkejut, tapi dia menutupinya dengan berkata bahwa dia begitu terkesan bahwa dia memiliki saudara perempuan yang suka membaca, sambil bergumam bahwa sauda perempuannya sendiri tidak mengenal lebih dari dua kata.

Tiba-tiba putri min-hwa masuk kedalam ruangan dengan mata terbelalak da menangis histeris, menunjukkan umur aslinya. dia berkkata histeris, "i..hate.. oraboni!(formal word for oppa) *waaaa*" nagis histeris

 

Tapi apa yang menjadi alasan sebenarnya dia menangis adalah karena hwon memberitahukan tentang nya dihadapan yeom, dan dia kemudian berlari ke hadapan yeom, dan mempelkan kedua tangannya ke kedua pipi yeom, dan berkata kalau dia tidaklah bodoh, dan min-hwa bersumpah :D

Yeom kaget dan tterdiam beberapa saat melihat apa yang dilakukan min-hwa, dan kemudian dia meyakinkan putri kalau dia mengerti, dan memintanya untuk berhenti menangis atau dia akan mengacaukan wajah cantiknya. maksudnya yeom adalah dengan cara anak kecil, tapi sepertinya min-hwa salah paham, ketika min-hwa berhenti menangis dan berkata. "kau.. pikir.. aku.. cantik?" whahahahhaha


Setelah pelajarannya selesai, hwon membuka surat yang datang bersamaan dengan hadiahnya, dan menemukan perkamen yang terindah yang pernah dia terima

sumber : www.dramabeans.com
--------------------------------------------------------------------------------------------
After his lesson, Prince Hwon opens up the letter that came with Yeon-woo’s gift, and finds the prettiest parchment ever, covered in dried flowers. He recognizes her response as a poem by Lee Kyu-bo [An actual historical figure and renowned poet].
 gi
We hear her recite it as we watch her hand-dye the parchment with Seol, and apply the dried flowers while writing her response.
A monk living in the mountains
desired the moonlight
he saw it floating in his bottle of water and filled it
but at the temple he realized
that if you lean the bottle and pour it out
the moon disappears
[It's a poem to reflect on the things you can't have because they defy the laws the nature.] She continues in the letter to say that the moonlight is not something you can have because you want it, but she naïvely tried to bottle the moon. She tells him to forget what happened at the Silver Moon Building that day, and that she is reflecting on her mistakes.
Prince Hwon smiles to realize this means she solved the riddle he gave her. He ponders what she’s asking – that he forget her – and laughs that she’s a dummy after all. Aw. He looks over at her plant and smiles as he thinks to himself, “How could I forget you?”
Princess Min-hwa runs to the King, eager to learn how to read and write like her brother, or more specifically from her brother’s teacher. He’s surprised by her sudden interest, and agrees to let her learn, but he quickly says no to her learning from Yeom. She cries and kicks her feet, to no avail.
 
With his advisors assembled the King ponders on the princess’ education, and Minister Yoon and his cohort sneakily suggest that his daughter Bo-kyung is the best choice. The King agrees, and adds that Minister Heo’s daughter Yeon-woo should be brought in as well. Awwww yeah.
At home, Heo tells Yeon-woo about the offer, and though she hesitates, she agrees to become the princess’ teacher/companion. It doesn’t especially please her father, who worries that the palace isn’t a place where you can be free, and having both of his children there weighs on him.
His wife tells him that it’s just to be a friend to the princess, so what could be bad about that? But he worries that nothing happens in the palace that isn’t maneuvered strategically into place, not knowing what’s behind this move.
 
Mom tells him that Yeon-woo will be protected because there’s someone out there who pledged her life to keep her safe. He asks who, and she just says “someone.”
Nok-young tends to that someone’s grave, asking her friend to tell her who that person is, that she is to protect with her life.
The Queen apologizes to the Queen dowager (her mother-in-law) for the princess’ immaturity, but the Queen dowager assures her that having these girls around her will improve her greatly.
She asks to see them herself, telling the queen that they must be very discerning when bringing people into the palace. Besides, they never know – the Crown Prince’s future wife could be among them. Dun dun.
Outside the palace walls, the entourage of shamans arrive, Nok-young now ranking high among them, the only one carried in by sedan. Next to her arrives Yeon-woo, and they get out and meet eyes.
In one look, Nok-young recognizes her, the one who will “change the fate of the sun.” And then behind her, Bo-kyung arrives. One look at her, and Nok-young sees her dark energy.
She gasps, “Two moons.”
 

No comments:

Post a Comment