Thursday, August 30, 2012

Arang and The Mangistrate : Episode 1

sumber : dramabeans.com






Episode diawali dengan terbelahnya tembok antara dunia manusia dan dunia hantu, dimana para hantu dapat melihat manusia, sedangkan manusia tidak dapat melihat hantu. Tapi ada satu orang manusia yang dapat melihat hantu dan itu adalah Miryang yang dalam perjalanannya untuk mencari ibunya yang telah menghilang selama 3 tahun.

Eun-oh (lee jun-ki), tertidur diatas sebuah batu yang berlumut, sementara pelayannya Dol-swe pergi buang hajat :D . dol-hwe mengeluh bahwa seharusnya tuannya harus mencari hantu-hantu, tetapi malah tertidur. 
Dia mengeluh bahwa dia tidak dapat marah pada tuanya untuk sesuatu hal yang dia tidak bisa lakukan, seperti " aku minta maaf","terima kasih" atau "aku cinta kamu." Eun-oh mengeluh bahwa kata-kata itu tidak ada gunanya dihidup ini. xixixi  Eun-oh menatap langit dan berkata bahwa akan ada badai....



Didalam belahan lain hutan, Arang (Shin Mina) mengejar seseorang atau sesuatu, "menyebalkan, selama ini mereka makan dan tinggal berkat aku, dan sekarang mereka melarikan diri"

Arang mengikat rambutnya, mengangkat roknya dan berlari melompati bebatuan yang besar dan terus berlalri kedalam hutan. 

Sebuah karavan melintasi hutan, dan tiba2 para hantu muncul dari dinginnya udara malam dan dari balik pepohonan. ternyata dari badit-hantu, mengamati karavan tersebut. salah satu hantu yang lemah khawatir kalau mereka tidak akan bisa melakukannya tanpa Arang, tapi pemimpin hnatu tersebut berkata kalau mereka akan melakukannya tanpa Arang.

Mereka menyelinap secara perlahan, itu mudah karena mereka tidak terlihat :D
mereka melakukan hal menyeramkan yang biasa para hantu lakukan, seperti mengejutkan dari belakang, dan tiba-tiba orang tersedak dan keluar dari karavan.


Ketika sisa bandit akan berggabung dengan yang lainnya, arang datang dengan marah. mereka meringkuk ketakutan. Pemimpin bandit berpura2 bahwa mereka sedang menunggu Arang, tapi Arang marah karena mereka bertindak sendiri.

Arang akan memberi mereka pelajaran ketika sesuatu menarik perhatiannya. dia melihat ke atas...

Jaring besar jatuh dari langit dan para hantu berlari ketakutan. jaring itu berhasil menagkap 3 hantu yang kemudian membatu. dan kemudian 4 orang (hantu??) muncul dari langit dan memburu sisa hantu yang kabur.

 
Eun-oh dan Dol-swe terus berjalan melalui hutan yang menyeramkan, dan Dol-swe merengek mengatakan kalau hutan ini banyak hantunya. Eun-oh menyangkal dan berkata "tidak ada yang namanya hantu!"

Dol-swe merengek : "apa benar Miryang adalah tempat terakhir ibu tuan terlihat? karena ada gosip tentang kota itu , dan tentang setiap hakim yang pergi kesana akhirnya mati...

 
Eun-oh mendengar suara gaduh dibelakang dia dan berhenti. Dol-swe tiba-tiba tegang, dan Eun-oh menunjuk pundaknya, “hantu…belakang kamu!” Dol-swe ketakutan dan Eun-oh tertawa karena gurauannya. ketika Eun-oh berhenti tertawa dan melihat kedepan, dia melihat Arang berlari dengan cepat lurus ke arahnya.

Dia dapat melihat Arang dan yang mengejarnya, dan jelas sekali kalau ini adalah bukan pertama kalinya dia melihat mahluk dari dunia lain. tangannya terangkat keatas dan dia menatap lurus kearas kepala arang yang melewatinya. tongkat si engejar melewatinya dan mengenai Arang hingga terjatuh.

Eun-oh menutup mulutnya dan berjalan melewati mereka, berpura2 tidak menyadari kehadiran mereka.
Mu-young berjalan menuju Arang, dan Arang bertanya apa yang kepala penjaga lakukan adalah menangkap hantu- atau mungkin dia seharusnya tidak kehilangan dia di Sungai Hades ketika pertama kali bertemu.

 
Mu-young memanggil Arang dengan namanya dan mendengus, lebih seperti orang tua denga seorang anak yang tidak patuh, dan menjelaskan bahwa dia harus membayar kesalahan yang telah dibuatnya juga. Tapi Arang harus mengikuti peraturan dari kematian.
Arang mencemooh bahwa menggali sumur haus adalah hukum juga, dan melangkah mundur menantang. Mu-young mengeluarkan tali merah...

Arang mengambil sesuatu dari dalam bajunya dan bertanya, "kau menyukai bunga peach, bukan?" dan melemparkan segenggam kelopak bunga pada Mu-young. Mu-young mengelak dan melindungi mukanyam dan kelopak bunga mengiris tangannya.

ketika dia melihat kembali, Arang telah pegi. dan Mu-young berteriak "ARAAAAANG!!!!" xixixiixixiix

Eun-oh mendengar tangisan dan menggelengkan kepalaya dan mulailah hujan turun. Eoun-oh dan Dol-swe lari dan masuk kedalam rumah yang telah lama ditinggalkan dan memutuskan untuk bermalam disana.

Sementara itu, Arang berlari juga, dia membuka tangannya, takut melihat kelopak bunga pohon peach, dan luka yang sembuh dengan cepat. Arang berteriak ke langit ke Raja Surga : "Kau pikir kau semua itu??!!"

Dan kemudian jembatan antara surga dan neraka terangkt, Kaisar langit (Yoo Seung-ho) menggaruk telinganya, "seseorang sedang mengutuk namaku." wkwkwkkwkw

 
Dia duduk sambil memainkan catur china bersama saudara kembarnya, Raja Neraka (Park-Joon-Kyu), yang terobsesi untuk memenangkan permainan. Sementara kaisar langit lebih tertarik pada malaikat? peri? yang membawakan teh dan peach. Kaisar tersenyum dan memuji rambut baru pelayannya.

Sipelayannya terdiam dan berkata kalau dia memili rambut yang sama kemarin, kemarin lusa dan beberapa ribu tahun sebelumnya. wkwkwkkwk

Raja neraka berkata kalau ini adalah bagiannya melangkah dan berkata itu tidak masalah karena dia sudah menang. Kaisar melihat sekali ke papan catur dan melankahkan skak mat nya dan raja neraka terkejut karena kalah hingga wajahnya menyeramkan.
Kaisar :"Oh.. tidak tidak.. Aku minta maaf. Aku tidak berencana menang di babak ini!" wkwkkwkwk bisa dibangin kan mukanya raja neraka xixiixixi


Raja Neraka lesu dan berasap, kaisar buru2 mengganti topik pembicaraan, beratany-tanya apa Mu-young berhasl menangkap "anak itu' sekarg? . Kaisar kemudian berjalan dengan santai menuju surga, meninggalkan saudaranya yang berteriak dengan marah dijembatan.

Surga sama seperti bayangan taman surga, dan kaisar berkata pada kambingnya kalau dia tidak bermaksud untuk menang, hanya saja Raja Neraka terlalu memperhitungkan segala hal, "Dan di dunia ini terlalu banyak yang tidak bisa diperhitungkan, bukankah begitu?"

Kaisar menyiram bunga yang ada dibelakang kambing, seperti yang terlihat dibumi, dan hutan yang  terguyur hujan. Arang berlari di bawah pohon dan mengambil setangkai daun untuk digunakan sebagai payung.

 Semntara DOl-swe tertidur, Eun-ho menatap perapian dan mulai memikirkan ibunya.

Flashback..
Eun-ho berargumen dengan ibunya, berkata bahwa dia ingin tinggal bersama ibunya. Ibunya berteriak pada Eun-ho dan berkata jangan bodoh- kalai Eun-ho tinggal bersamanya, dia anak dari budak, dan jika Eun-ho tinggal bersama ayahnya, dia anak bangsawan.
Eun-ho berkata kalau itu tidak berarti apa-apa dan dia lebih baik menjadi dirinya sendiri atau tidak sama sekali, jadi dia ingin tinggal sesuai dengan yang Eun-ho inginkan, dan bersama bunya. Ibunya berkata kalau ini semua adalah kesalahan "orang itu", dan kemudian ketika Eun-ho mulai meneteskan air mata, ibunya menamparnya dan menyuruhnya untuk pergi. :(
Eun-ho pergi dengan amarah, dan ketika dia kembali keesokan harinya, ibunya telah menghilang.
 flashback end....

 
Lamunan Eun-ho terpotong ketika tiba-tiba Arang masuk kedalam rumah untuk berlindung dair hujan. Arang menerobos dinding dan duduk di depan api unggun, mengeluh bahwa menjadi hantu tapi masih kebasahan karena hujan. hehehhehe

Dia mengeluh bahwa selain tidak mendapatkan flu, tidak jauh berbeda dengan orang yang masih hidup. Eun-oh berkata pada dirinya sendiri untuk tidak membiarkan hantu itu tahu kalau dia bisa melihatnya, yang tidak terpikirkan olehnya samapi Arang membuka bajunya di depan api unggun. wkwkwkkwkw


Mata Eun-oh terbelalak dan mulutnya terbuka. mereka tidak sengaja saling bertatapan untuk beberapa detik, dan Arang buru2 memakai bajunya kembali, "Apakah kau.. bisa melihat aku?".
Eun-oh menjawabnya di dalam kepalanya :"akau tidak dapat melihatmu!"
Arang melambaikan tangannya ke kanan dan ke kiri dan kemudian mendekatkan mukanya ke muka Eun-oh, Eun-oh berusaha untuk tidak tegang dan tidak bergerak. "Apakah kau bisa melihat aku?" Arang semaki mendekatkan wajahnya ke muka Eun-oh


Eun-oh tidak bergerak jadi Arang mencolek muka eun-oh, jika ada kontak antara manusia dan hantu maka akan berwarna biru terang. Eun-oh berkata pada dirinya sendiri, jika dilanjutkan maka hantu itu akan tahu dan itu akan sangat menyebalkan jika ketahuan... xixixi ga mau direpotin nih ceriyanya :D

Untungnya DOl-swe mendengkur keras, Eun-oh lega karenanya. Karena merasa diganggu, Arang duduk diatas dol-swe dan menutup mulutnya. dan bergumam bahwa tidak mungkin dia dapat melihat dirinya dan bertanya-tanya apa ceritanya.
Arang bergumam, apapun itu pasti tidak sebanding dengan ceritanya, kemudian menambahkan, "apakah kau mau mendengar ceritaku?" Eun-oh (dalam kepalanya):"Sialan. Jangan beritahu aku! Aku tidak dapat menddengarmu!" xixiixixi


Arang tidak memiliki teman untuk berbicara jadi dia berbicara dengan keras pada dirinya sendiri dan berpura-pura Eun-oh dapat mendengarnya, sementara Eun-oh putus asa antara mendengarkan ceritanya.

Arang memberitahu Eun-oh bagaimana dia suatu hari bangun dan dia sedang di giring oleh seorang  penjaga hantu.

flashback..

ketika dia pertama kali bangun sebagai hantu, bagaimana penjaga menuntunnya melalui pepohonan menuju sungai, dimana kedua tangannya terikat dengan tali merah. tapi kemudian tali tersebut tiba-tiba longgar dan dia berlari menjauhi si penjaga tersebut..

end flasback....

Arang mendesah, mengatakan kalau ini semua sangat aneh, dia tidak dapat mengingat siapa dia sebelumnya, atau bagaimana dia bisa meninggal. dia melihat ke langiit dan berkata bahwa ini semua kesalahan kaisar langit; dia tahu itu. dia bergumam dan menyebutnya dengan sebutan orang tua yang kolot.. xixixiixi

Arang mendesah bahwa sayanng sekali eun-oh tidak dapat mendengarnya, karena arang ingin sekali meminta pertolongan eun-oh. Bagi eun-oh itu merupakan petunjuknya untuk menguap dan pergi tidur.
arang menyahut kenapa eun-oh cepat2 pergi tidur, dan kemudian arang berbaring disebelah eun-oh untuk ikut pergi tidur. Eun-oh menggeliat, penasaran, apa yang salah dengan hantu ini, sementara Arang tersenyum melihat wajah eun-oh yang cantik. :D
Tangan Arang terjatuh di bahu eun-oh ketika dia tidur, dan eun-oh menggigil karena merasakan dingin. Eun-oh balik badan dan mereka tidur seperti itu. bersampingan


Ketika Eun-oh bangun keesokan harinya, arang telah pergi, dan dia tertawa sendiri. Eun-oh dan dol-swe berangkat dengan hati riang dan sampai di Miryang.
Ketika mereka sampai di pasar, seorang penjaga menyuruh orang-orang untuk membersihkan jalanan, karena seorang bangsawan akan lewat- bangsawan choi, dol-swe menjelaskan kalau beliau adalah rajanya Mirnyang (bukan raja sungguhan, hanya kiasan sebagai penguasa/org yg ditakuti). Dengan tidak adanya hakim di kota ini, Bangsawan Choi kurang lebih adalah hukum disini.

Sementara di belakang nya adalah Joo-wal, yang selalu mendapat perhatian dari para gadis. Eun-oh melihat seorang penduduk kota berlutut dihadapan bangsawan choi, yang malah mendapat pukulan karena telah membuat masalah.

 
Eun-oh : "Dol-swe, kau tahu aku kan? ketika aku melihat ketidakadilan..."
dol-swe : "kau hanya harus menahannya."
wkwkkwkw ga mau ikut campur banget sih...

Orang itu kemudian pergi ke joo-wal untuk meminta pertolongan, ketika orng itu bergerak, pengawal memukulnya lagi, tetapi joo-wal menyuruh berhenti memukulinya. Joo-wal hanya memberinya tatapan dingin pada orang itu dan menyuruhnya untuk pergi, dan joo-wal pun pergi. hmmmmmm....

Dol-swe berkata kalau mereka sedang membangun istana annex disini, dan diatas suangai disana. Itu menyebabkan banyak penduduk yang sedih mengerjakan project itu, dan para penduduk merasa kesulitan dalam membayar pajak, dan Eun-oh selalu penasaran bagaimna dol-swe selalu tahu apa yang sedang terjadi. hhehehhe

Dol-swe menyarankan agar tuannya agar tertarik pada orang-orang juga, tapi eun-oh menyangkal bahwa bukan berarti dia dapat berbuat sesuatu bila dia mengetahuinya, dol-swe mendengus mendengarnya :D
Eun-oh tiba-tiba menyuruh dol-swe untuk pergi duluan tanpanya. setelah dol-swe pergi, tiba-tiba eun-oh berbalik dan berjalan menuju pojokan kota yang sepi, dan kemudian berkata "kenapa kau mengikutiku?"

sekelompok hantu muncul dan orang tertua dikelompok tersebut berkatan bahwa mereka mendengar kalau eun-oh dapat melihat mereka. orang tua tersebut meminta pertolongannya mengenai putrinya, dan berlutut meminta pertolongan eun-oh. tapi eun-oh menolak dan berkata kalau itu bukan urusannya.

eun-oh kemudian berlalu dan para hantu menghilang. 


Arang melihat dari atas atap. dengan kesalnya dia bergumam, "kau menipu hantu?"

Eun-oh berhenti untuk bertanya pada seseorang tentang ibunya, dan berkata kalau dia mengingat ketika ibu eun-oh menginap disini malam itu, tapi dia tidak dapat mengingat kemana ibu itu pergi esok paginya. Eun-oh kemudian berjalan pergi, lalu tiba-tiba dia berbalik dan mencengkeram tangan... Arang.. :D

 

Terpana, Arang berkata kalau eun-sol sebenarnya dapat menyentuhnya juga tidak hanya melihatnya. Eun-oh terlambat menyadarinya dari semalam dan bertanya, "apa kau mengikutiku"

Arang penasaran, apakah eun-oh sedang mencari seseorang- apakah itu wanita? ibumu? Eun-oh terkejut arang mengetahuinya, kemudian arang berkata, "jadi benar! wajahmu terlihat seperti muka saya-kehilangan-ibuku." wkwkkwk
She wonders if he’s searching for someone—is it a woman? His mom? He glares at her, and she beams, “It is! Your face is totally I-lost-my-mom-face.” Haha. 
Eun-oh mencondongkan tubuhnyanya dan berkata "kau mau mati?". Arang meringsut mundur tapi kemudian dia baru ingat dan berkata "aku sudah mati" xixixiix

Eun-so berkata pada Arang untuk segera menghilang, tapi arang tetap mengikutinya - eun-oh mungkin sering dimintai pertolongan oleh para hantu dan itu menyebalkannya. eun-oh "kalau kau tahu itu, maka pergilah."


Arang : "tetap saja, kita telah tidur bersama... " kata-kata itu mebuat eun-oh berhenti. :D
eun-oh berkata kalau mereka tidak melakkukan apapun, tapi arang mendekat, "bukankah kita tidur bersama, tadi malam?, kau tahu, ini tidak seperti kau harus mendirikan dinding besar stiap saat, untuk bilang kau telah tidur bersama."

Arang mulai menceritakan kisahnya lagi dan eun-oh berkata kalau dia sudah pernah mendengarnya semalam. Arang berkata kalau itu mudah : dia hanya ingin tahu siapa dia sebenarnya.

Arang dengan jelasnya tidak mau menjauhi eun-oh, jadi eun-oh mengambil pertahanan terakhir, mengambil segenggam kacang merah dari saku bajunya dan itu membuat Arang ketakutan.

 

Eun-oh berkata kalau dia biasanya tidak pernah malakuka ini, tapi dia membuat pengecualian jika ada hantu yaang menyebalkan.
Arang menyuruhnya untuk membuangnya, tapi eun-oh melemparnya, tapi dengan sengaja tidak mengenainya. eun-oh tertawa lalu berkata kalau lain kali dia akan melakukan dengan serius. Arang berteriak pada eun-oh aa susahnya mencari beberapa kata- nama seseorang.

eun-oh menyuruhnya untuk bertanya pada pemerintah lokal, Arang berkata kalau dia akan melakukannya, tpai tidak ada hakim di kota ini. eun-oh berkata kalau itu bukan masalahnya juga-dia bukan seorang hakim.
Arang : "lalu, kalau kau menjadi seorang hakim, apakah kau akan melakukannya?" eun-oh mencemooh "kalau aku menjadi hakim tentu. jika aku menjadi hakim, aku akan membantumu." kemudian eun-oh berjalan pergi, berpikir kalau dia kahirnya dapat menyingkirkan arang. tapi ternyata Arang menganggapnya serius, dia berkata, "kau berjanji..."


Joo-wal pergi menemui bapaknya, yang kemudian dibentak karena menyela ketika dipasar dan menunjukkan belas kasihan. joo-wal berkata kalau dia hanya bergegas untuk sampai ditujuan. sepertinya hubungan antara bapak dan anak ini dingin. mereka beradu pendapat tentang menemukan "wanita itu" karena waktu yang hampir habis.

shaman Bang-wool, yang terpanggil untuk menjadi dukun dan harus mengembalikan uang pelanggannya, shaman bang-wool tidak dapat melihat hantu, tapi dia dapat mendengar suara hantu.


Ketika Arang datang berkunjung, bang-wool meratap berkata kalau Arang berjanji padanya untuk tidak datang lagi... Arang menjawab kalau dia membutuhkan pertolongan bang-wool.

Di kantor pemerintahan, kita bertemu denga trio bang-leebang, hyung-bang, dan ye-bang- xixiixi Bang-wol datang menemui mereka dan berkata kalau dia mendapat penglihatan tentang seseorang yang mungkin akan menempati posisi sebagai hakim. trio bang gembira mendengar berita itu, setelah diberitahu siapa yang dapat menjadi hakim selanjutnya, trio bang bergegas mencari eun-oh dan... memukulnya hingga pingsan. wkwkwkk


Tio bang berkata kalau mereka hanya menjalankan tugas negara lagipula eun-oh akan tetap meninggalseperti hakim-hakim sebelumnya xixiixixi trio bang membawa eun-oh dengan cara dimasukkan kedalam karung. Arang memperhatikan trio bang dari atas atap, terkekeh dan bekata kalau seseorang seharusnya tidak begitu mudahnya membuat janji.

Apa yang sebenarnya terjadi pada para hakim dikota ini, para hakim meninggal pada malam pertama mereka menempati kantor. Ada rumor bahwa ada hantu yang menghantui mereka dan membunuh mereka.

Trio Bang menganggap mereka telah menyelesaikan tugas jika mereka menaruh hakim di kantornya dan mereke tidak dapat menolong jika hakim yang baru meninggal seperti hakim-hakim sebelumnya.  wkwkwkkwkw. setelah trio bang meletakkan eun-oh didalam ruangan, mereka berdiskusi peti mati seperti apa yang harus mereka beli, dan lee-bang menyarankan untuk beli yang termurah. hahhahhaha

Eun-oh bangun diatas kasur yang empuk.. terikat. Lee-bang memanggilnya hakim dan menyuruhnya untuk beristirahat dan lee-bang kemudian lari. :D Lilin mulai berkelip, dan eun-oh hanya memanggil 'hantu pemburu hakim' untuk segera keluar, karena dia tidak punya waktu ntuk bermain petak umpet.  wkwkwkkwk

 

Arang lalu muncul dari atap dengan posisi terbalik, bersusah payah agar eun-oh terkesan. eun-oh hanya memutar bola matanya dan berkata pada Arang untuk membalikkan posisinya atau dia akan menjambak rambutnya. Arang memikirkan strateginya lalu berdiri dengan posisi normal xiixixixi

Arang membuat suara imut terbaiknya dan mengingatkan eun-oh bahwa eun-oh yang telah berjanji untuk menolong  dia jika eun-oh menjadi hakim. Eun-oh memerintahkan arang untuk melepaskan ikatanya dan menyuruhnya untuk berhenti menggunakan suara itu karena membuat kulitnya merinding.

Arang menarik rambutnya ke satu sisi bahunya danberkata kalau eun-oh bukan tipenya, tapi dia melakukan ini untuk mendapatkan apa yang arang inginkan. eun-oh : "jadi, kapankah itu tidak berhasil, apakah ketika kau membunuh mereka? semua hakim yang tidak bersalah?" xixixixii 
Arang menggerutu kalau dia merasa bersalah pada mereka.

Flashback..
Arang menggunakan herbal agar para hakim dapat melihat dirinya.

 

Arang menemui hakim pertama, yang sangat terkejut melihat penampakan arang yang membuat si hakim pertama mendapat serangan jantung dan meninggal seketika. wkwkkwkw
Arang penasaran apakah karena penampakannya yang berantakan, jadi arang memutuskan untuk membuat penampakannya pada hakim yang kedua terliihat menarik, jadi dia mengambil setengah herbal... 
… Hasilnya, hanya setengah keatas badan arang yang terlihat dan itu membuat hakim ke dua meninggal. hakim nomor 3 adalah seorang prajurit yang memanggil Arang keluar.. tapi langsung meninggal ketika melihat setengah bagian bawah badan arang.
end flashback...

Arang mendesah kalau itu bukan kesalahannya, dia tidak tahu kenapa pemerintah memilih seseorang yang lemah diposisi itu. eun-oh menggeram pada arang, menyuruhnya untuk mengentikan suara imutnya dan berkata kalau arang hanya menghabiskan waktunya saja karena eun-oh hanya mendengarkan orang yang hidup saja.
Arang menangis dan berkata kalau mereka mirip--eun-oh kehilangan ibunya dan arang kehilangan kedua orang tuanya. arang hanya ingin menemukan siapa dia sebenarnya jadi dia dapat mngucapkan kata perpisahan kepada ibu dan bappaknya. Arang mengeluarkan air matanya dan eun-oh memutar badannya.

 

Tapi eun-oh membentak arang dan menyuruhnya untuk pergi, arang berhent pura-pura menangis. xixiixixixi Arang menggerutu berkata bahwa dia bahakan tidak tahu siapa dirinya, bagaimana dia bisa mengetahui ibu dan bapaknya? lalu tiba-tiba arang menghilang. ting

Joo-wal berjalan-jalan dibawah sinar bulan dan mencondongkan badannya ketika tiga gadis yang sedang berbincang melewatinya. Gadis-gadis itu membicarakan bulan yang menjadi yoon-dal, bulan yang rapuh, legenda mengatakan kalau ini adalah waktu dimana surga kehilangan kekuatannya untuk mengikat para hantu, hantu-hantu pada berkeliaran dan tidak dapat diketahui mereka hidup atau mati. joo-wlal gelisah tentang bulan yoon-dal, dia kemudian menggosokkan jarinya pada cincin hitamnya ketika dia melihat mereka pergi.

 

Pagi harinya, trio bang membawa peti mati untuuk mengangkut mayat hakim. mereka sungguh menyesal dengan sangat karena hakim itu masih sangat muda, dengan perlahan lee-bang membuka kunci ruang hakim...
EUn-oh tiba-tiba keluar dan meledak marah pada trio bang lalu memukul kepala mereka. dol-swe berlari menyerbu dan menanyakan apakah tuannya baik-baik saja, berteriak pada trio bang dan berkata kalau mereka telah berurusan dengan orang yang salah. trio bang bertanya siapa Eun-oh, dan dol-swe menyebutkan kalau bapaknya adalah seorang yang kaya dan berkuasa, trio bang lalu menangis, "maafkan kami tuan muda!" wkwkwkwkkw


Arang makan bersama bang-wool dan mengeluh bahwa dia melakukan semua yang shaman bilang padanya- arang menangis dan pura-pura malu, tapi hasilnya nihil. bang-wol : "itu berarti... ka uadalah wania yang jelek!" wkwkwkkw itu karena bang-wol tidak dapat melihat arang :D

Banag-wol bertanya kenapa arang tidak bilang ketika bertemu pertama kali, tapi arang bilang kalau dia sendiri tidak tahu-Arang tidak bisa melihat dirinya sendiri, jadi bagaimana dia bisa tahu rupa wajahnya sendiri. Mereka berdua mendesah, Bang-wol berkata, satu-satunya yang harus dilakukan adalah memakai make-up dan baju yang bagus, setidaknya itu yang dapat bang-wol lakukan untuk membantunya.

Arang penasaran bagaimana dia mendapatkan barang-barang itu? hantu hanya dapat jika manusia memberikannya. kemudian arang menyadari kalau bang-wol dapat melakukan pemberian, hanya saja bang-wol tidak punya uang. arang : "oh, uang? apakah itu yang kau khawatirkan?"

Arang merencanakan untuk mencuri, Bang-wol khawatir kalau dia akan berakhir di pernjara tapi arang meyakinkan bang-wol kalau tidak mungkin tertangkap kalau yang menjadi mata-matanya adalah hantu.  xixiixixii dan arang berjanji pada bang-wol, dia akan berhenti mengganggu bag-wol jika dia melakukan yang satu ini.


Mereka mengambil barang yang mereka butuhkan dan semuanya nyaris gratis dan bersih.. ketika bang-wol berjalan lurus sejalan dengan dua orang polisi dan tidak sengaja menjatuhkan barang-barnag curian itu karena gugup, tepat ketika si penjual meneriakinya sebagai pencuri... oooow...

Bang-wol lari dengan cepatnya, tapi bang-wol salah belok dan masuk ke jalan buntu. Karena tidak ada cara lain untuk menyelamatkan bang-wol, arang mulai memukul orang-orang disekitar bang-wol agar bang-wol dapat jalan untuk kabur. Eun-oh dan dol-swe kebetulan lewat sana, dol-swe tertawa geli, karena di mata manusia biasa terlihat seperti orang yang jatuh dengan sendirinya. Eun-oh hanya ckckckkckck dan pergi. tapi dia menyadari kalau ada hantu lain yang mulai bermunculan dekat mereka dan raut wajah yang khawatir- Arang terlalu membuat keributan, dan mereka sekarang tidak akan pernah terlacak.

 

Pastinya, keemmpat penjaga hantu terbang turun dari langit. mereka berpencar untuk menangkap hantu-hantu yang ada dikanan dan dikiri, sementara mu-young mengerjar arang.
Arang melihat mu-young dan kabur, melewati eun-oh yang sedang berjalan. itulah saat dimana eun0oh melihat tusuk konde dirambut arang- punya ibunya, yang eun-oh berikan. itu adalah petunjuk pertamanya dan Arang akan ditangkap oleh penjaga itu.

Eun-oh mengambil kuda dan memacunya mengejar arang dan mu-young. Eun-oh membungkuk dan menaikkan arang keatas kuda, Arang melihat eun-oh dengan terkejut.




to be continue...  

No comments:

Post a Comment